- Persyarikatan Muhammadiyah

.: Home > Artikel

Homepage

MUHAMMADIYAH GARIS HIJAU

.: Home > Article > PDM
29 Agustus 2024 12:09 WIB
Dibaca: 41
Penulis :

Pemkab Wonosobo dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2024 mengadakan "Simposium Konservasi Air dan Tanah dan Pengelolaan Sampah sebagai Upaya Pemulihan Lingkungan Hidup" pada hari Senin, 1 Juli 2024 di Hotel Dafam Wonosobo dengan mengundang seluruh Instansi, BUMD, Swasta, Ormas Islam dan masyarakat luas.
 
Persoalan sampah adalah salah satu persoalan lingkungan yang berdampak besar bagi kelestarian alam, setiap hari ribuan ton sampah di hasilkan ada yang bisa terurai ada yang tidak seperti sampah plastik. Program pemerintah telah mencanangkan minimalisasi plastik diganti dengan kertas, kain, dll. 
 
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang memiliki pemahaman 'Tauhid yang fungsional' dari Ketuhanan ke Kemanusiaan, dari 'langit' ke 'bumi' dari Abdullah ke Khalifatullah, dari spiritual ke sosial, selalu peduli dengan persoalan kehidupan diantaranya masalah lingkungan seperti masalah  sampah.
 
Islam 'Agama Hijau'
Sejatinya Islam adalah ‘agama hijau’ (Green Deen, meminjam istilah Abdul-Matin), dan Islam yang memberi fondasi amanah menjaga keseimbangan lingkungan (filosof islam ekologis, Syeh Husain Nashr) sehingga gerak gerik umat Islam haruslah dipandu dan dipadu dengan kesadaran tingkat tinggi akan penyelamatan lingkungan hidup. Tanpa itu, manusia beragama hanyalah makluk yang terlatih merusak dan menumpahkan bencana di planet bumi. Muhammadiyah juga mengemban amanah ‘memanusiakan lingkungan’ sebagai manifestasi teologi yang tangguh.
 
'Muhammadiyah Garis Hijau' senantiasa mengupayakan dengan sungguh sungguh untuk kerja membangun kesadaran lingkungan melalui sosialisasi yang kreatif termasuk muatan kurikulum, media cetak, elektronik dan media sosial. QS. Al Isro’ ayat Ayat 26-27 : adalah seruan dan panduan mengantisipasi persoalan ekologi yang tetap relevan sampai kapan pun bahkan sekarang telah menjadi isu global  ”Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”
 
Seruan nahi munkar di bidang lingkungan : ”Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Rum: 41-42).
 
Kader Muhammadiyah 'Kader Hijau'
Di saat bencana lingkungan yang terus membesar dan meluas. Aktualisasi Islam ramah lingkungan adalah sebuah keniscayaan, diksi 'islam hijau, islam ekologis, islam rahmatan lil alamin' adalah salah satu sisi Islam yang menyelamatkan lingkungan dan memastikan bahwa “Seorang muslim adalah seseorang yang menjamin orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya” (HR. Muslim no. 64, Bukhari no.10).
 
Dengan demikian sudah semestinya kita memastikan tindakan kita tidak membahayakan keselamatan makhluk hidup lain baik manusia maupun non manusia, namun seringkali terjadi distorsi, an pembangunan dan kesejahteraan yang malah terjadi kerusakan lingkungan, prosedur kelayakan lingkungan yang seharusnya dilakukan sebelum pembangunan, kadang terbalik karena intervensi politik, bangun dulu baru syarat lingkungan (AMDAL) menyusul.
 
Dalam Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah (PHIWM) telah di susun konsep  kepedulian Muhammadiyah terhadap Lingkungan Hidup yang perlu diamalkan secara nyata oleh seluruh warga Muhammadiyah, karena kalau tidak beramal bukan warga Muhammadiyah dan amal shalih ini terus berubah bertransformasi  sesuai kebutuhan jaman. Hal inilah yang relatif membedakan dengan ormas lain yang memiliki kultur keagamaan yang berbeda.
 
Rudi Pramono, SE
Ketua MPI PDM Wonosobo

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Category :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website