PDM Kabupaten Wonosobo - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Wonosobo
.: Home > Artikel

Homepage

TAUHID SEBAGAI SPIRIT KESHALIHAN DALAM KEHIDUPAN

.: Home > Artikel > PDM
16 Juni 2023 11:52 WIB
Dibaca: 184
Penulis : rudyspramz

Allah telah mengabarkan kepada kita kehidupan yang lebih baik yaitu surga, untuk orang-orang yang bertakwa,  siapakah mereka,  yang banyak mohon ampun di malam hari, menafkahkan hartanya di saat lapang dan sempit, menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain dan berbuat kebajikan (QS. Ali Imran ayat 133 dan ayat 134)

Untuk mewujudkan keshalihan kehidupan perlu memahami 3 unsur mutlak dalam tauhid :  Pertama, Tauhid Rububiyah : Kesadaran dan keyakinan Allah sebagai pencipta (rabbul 'alamin) pemelihara (rabbunnas), Kedua,  Tauhid Mulkiyah, pada hakikatnya tauhid mulkiyah merupakan kelanjutan dari tauhid rububiyah, keyakinan dan kesadaran bahwa Allah satu-satunya dzat yang berdaulat, merajai dan mengawasi manusia (malikinnas) yang akan menghakimi di akhirat kelak (maliki yaumiddin). Ketiga, Tauhid Uluhiyah atau ubudiyah sebagai konsekuensi logis dari tauhiud rububiyah dan tauhid mulkiyah. DR. Yusuf Qardhawi mentakrifkan tauhid uluhiyah dengan singkat pengesaan Allah dalam peribadatan, kepatuhan dan ketaatan secara mutlak. Seorang muslim yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah membikin setiap aspek dari hidupnya mengabdi kepada kehendak Allah semata.

Ibnu Katsir menegaskan tentang hubungan antara tauhid rububiyah dengan tauhid uluhiyah dengan kalimat : Hanya pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam ibadah.

Dalam konteks tauhid ilahiyah inilah pernyataan la ilaha illa Allah hakikatnya mengandung makna : Pertama. La hubban illa lillahi : Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan terhadap suami/istri, anak saudara, harta benda, binatang ternak, sawah ladang rumah, dll (QS. Ali Imran ayat 14 ) dalam konsep islam termasuk kategori : mataul hayatiddunya hiasan didunia, Al-Qur’an menyebutnya ma'ul ghurur kesenangan yang menipu suatu kesenangan yang tidak dapat mendatangkan kepuasan hakiki dan lestari, dalam QS. Al Hadid ayat 20. Ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad saw :"Wahai Muhammad hidupkah sesuka hatimu, tetapi ketahuilah engkau akan mati, berbuatlah sekehendakmu tapi engkau akan dapat balasanNya sesuai amal perbuatanmu, cintailah apa yang engkau cintai tetapi engkau pasti berpisah dengannya (Hadist)" QS. Al Qashash ayat 88 "Kecintaan seorang muslim terhadap semuanya itu diletakkan dibawah kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya.”

Kedua, La Khasyyatan Lillahi : QS. At Taubah ayat 13 tentang mengapa kalian takut kepada mereka, padahal hanya Allah saja yang berhak kalian takuti jika kalian benar-benar orang yang beriman ? QS. Al Maidah ayat 44 tentang janganlah kalian takut kepada manusia akan tetapi takutlah kepada-Ku"

Kita takut kepada Allah bukan karena sosok yang angker dan mengerikan tapi takut murka-Nya,  azab dan  siksa neraka. Konsep takut (al khauf) dalam Islam harus dipahami dengan konsep pengharapan atau thama'an menjadi kalimat khaufan wa thama'an takut dan harap karena berhadapan dengan Dzat yang maha wibawa dan cemas bila Allah menyikapi dirinya sebagai orang yang mengingkari (QS. Ali. Imran ayat  77)

Ketiga, La Tha'atan Illa Lillahi, taat, tunduk dan patuh kepada Allah semata, penuh kehati-hatian dalam bertindak merupakan cermin dari seorang mukmin yang menyadari tanggung jawab pernyatakan laa illaha illallah. Sami’na wa atho'na wa ulaika humul muflihun,kami mendengar dan mematuhi, merekalah orang-orang yang beruntung (QS.  An Nur : 51)

Keempat, La ibadatan illa lillahi, puncak dari pernyataan laa ilaha illallah menafikan segala sesuatu yang disembah, dipuja, diagungkan kecuali Allah swt dan  perpaduan cinta, takut, taat.

Penghambaan total kepada Allah semata mata merupakan konsekuensi logis bagi seorang mukmin yang konsisten dan  Istiqomah dalam ikrar laa ilaha Ilallah, seorang mukmin yang benar berdasarkan firman Allah QS. Al An 'am ayat 163 : “Katakanlah sesungguhnya ibadahku, pengorbananku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan pencipta alam. Selaras dengan tujuan Allah menciptakan jin dan manusia dalam QS. Adz Dzariyat ayat 56 : “Dan aku tidak  akan menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku"

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website