PDM Kabupaten Wonosobo - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Wonosobo
.: Home > Artikel

Homepage

TAUHID SEBAGAI DASAR DAN PONDASI KEHIDUPAN

.: Home > Artikel > PDM
16 Juni 2023 11:43 WIB
Dibaca: 261
Penulis :

TAUHID SEBAGAI DASAR DAN PONDASI KEHIDUPAN

 

Kalimat laa ilaaha illallah adalah kalimah tauhid, tidak ada Tuhan selain Allah. Tauhid berasal dari kata Wahhada yuwahhidu tauhidan yang  secara harfiah berarti menyatukan dan menyakini keesaan Allah, tidak ada yang berhak dicintai selain Allah (la hubban illa lillahi) tidak ada yang berhak ditakuti selain Allah (la khasyyatan illa lillahi) tidak ada yang berhak ditaati selain Allah (la tha'atan illa lillahi) tidak ada yang berhak diagungkan dan disembah selain Allah (la ibadatan illa lillahi).

Tauhid atau Aqidah merupakan pondasi untuk mendirikan bangunan kehidupan, semakin  tinggi bangunan yang akan dibuat maka harus semakin kokoh pondasi yang mendasarinya. Jika pondasi lemah maka bangunan itu akan mudah roboh tertiup angin atau terhempas badai.

Kalimat laa ilaha illallah mengandung 2 prinsip yang dipegang seorang mukmin, pertama al nafyu artinya peniadaan, yaitu penegasan tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, kedua al itsbat, penetapan yaitu penegasan bahwa yang haq disembah adalah Allah.

Mengingat pentingnya Tauhid, Allah telah mananamkan benih keimanan dan ketauhidan sejak di alam ruh dalam QS. Al A'raf ayat 172 : "Dan ingatlah ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan tuhan mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya Tuhan berfirman) "Bukankah aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab "Benar  (Engkau Tuhan kami), kami telah menjadi saksi."

Demikian pula nasehat Lukman kepada anaknya dalam QS.  Lukman ayat 13 : "Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar"

Meski benih keimanan telah tertanam didalam hati jauh sebelum manusia lahir, namun Allah “merasa perlu” untuk mengutus para nabi dan Rasul untuk menegakkan Tauhid, sebagai wujud kasih sayang-Nya, Cinta-Nya kepada hamba-hamba-Nya, dalam QS. Al Anbiya ayat 25 :

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.”

Rasulullah selama 13 tahun memusatkan dakwahnya membangun aqidah yang benar dan kokoh, sehingga bangunan Islam dengan mudah dapat berdiri sampai hari kiamat.

Dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 1 juga menegaskan bahwa Hidup Manusia harus berdasar Tauhid (mengesakan) Allah, ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah. Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu hak Allah semata-mata, tiap-tiap manusia wajib tunduk dan patuh kepada Allah swt, sehingga keseluruhan hidupnya semata-mata untuk beribadah kepada Allah (beramal shalih) guna mendapatkan keridlaann-Nya.

Dr. Yusuf Qardhawi membedakan tauhid menurut konsepsi Islam menjadi tauhid i'tiqadi 'ilmi (keyakinan teoritis) dan tauhid amali suluki (praktis tingkah laku) Dalam ajaran Islam keimanan seseorang tidak dapat diterima disisi Allah selama tidak mentauhidkan Allah secara obyektif dan praktis

Ada 2 konsep Tauhid sebagai pondasi kehidupan  :Pertama, Konsep Kesetaraan dalam QS. Al Hujurat ayat 13 : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuandan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Alah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

Kedua,Konsep Kesatuan : Kita mengenal konsep Tauhid Sosial (Implementasi Tauhid dalam kehidupan sosial : Formula menggempur kesenjangan sosial) yang digagas oleh Profesor Doktor Amien Rais : berawal dari Mengesakan Allah (Unity Of Godhead), menurunkan pengertian ketauhidan berikutnya yaitu kesatuan penciptaan (Unity of Creation), kesatuan kemanusiaan (Unity of Mankind), kesatuan pedoman hidup berdasarkan agama wahyu (Unity of Guidance) dan akhirnya kesatuan tujuan hidup (Unity of the Purpose of Life)

Kedua Konsep Tauhid tersebut menjadi dasar pemikiran Islam Berkemajuan dalam 3 (tiga) ranah perjuangan : mewujudkan keshalihan kehidupan, amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid serta  mewujudkan kemajuan umat.

 

 

                                                                                    


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website