Sapuran - Persyarikatan Muhammadiyah

Sapuran
Sapuran
.: Kembali ke PDM Kabupaten Wonosobo

Homepage

Sejarah

                                                                    MUHAMMADIYAH CABANG SAPURAN

Sebelum Cabang Berdiri sudah ada Ranting dan Amaliyah Muhammadiyah

Muhammadiyah Cabang Sapuran berlokasi di Kecamatan Sapuran dengan batas wilayah sebelah barat : Kec. Kalibawang, sebelah timur : Kec. Kepil, sebelah utara : Kec. Kalikajar, sebelah selatan : Kec. Kepil. berdiri pada tahun 1966 memiliki 7 (tujuh) Ranting : PRM Pecekelan, PRM Kyuni, PRM Margi Rahayu, PRM Sapuran Selatan, PRM Sapuran Utara, PRM Marongsari, PRM Sedayu, ortomnya : Aisyiyah, Nasyiatul Aisiyah dan Pemuda Muhammadiyah dan telah memiliki Amal Usaha : SMP Muhammadiyah Sapuran, MIM Marongsa­ri, TK ABA Marongsari, TK ABA Pecekelan, TK ABA Sapuran, PAUD Az Zahra Sapuran. Adapun tokoh-tokoh pendirinya Bapak Abdul Musyowir, Bapak M. Suhud (PNS, Guru Agama Islam) Bapak Sutrisno (PNS, peternakan), Bapak Supangat (Wiraswasta), Bapak Abdul Fatah (PNS, Guru Agama Islam), Bapak Sardiman (pensiunan guru)

Latar belakang berdirinya PCM Sapuran : simpatisan dan warga di desa men­dorong berdirinya Cabang, himbauan dari Koordinator Cabang (Daerah), memperluas dakwah dan pendi­rian AUM, memperkenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat luas khususnya di Kecamatan Sapuran.

Proses perjuangan berdirinya PCM Sapuran, motivasi dari Koordinator Cabang (Daerah) untuk mendirikan Cabang dan semangat warga untuk berdirinya Cabang yang kemudian ditindaklanjuti oleh tokoh Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Sapuran dengan dengan berkumpul dan berembug membahas agenda pembentukan PCM Sapuran dan disyahkan oleh Koordinator Cabang (Daerah) pada tahun 1966.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Zulfaton (Ketua PCM Sapuran periode 2000-2005), pertama kali berdirinya Muhammadiyah di Sapuran di dahu­lui Ranting setelah itu Cabang. Sebelum adanya Muhammadiyah secara struktural, warga Sapuran telah beramal dengan amalan Muhammadiyah. Pendatang dari Yog­yakarta Bapak Abdul Musowwir (Masyumi) yanhg merupakan ayah dari Bapak Zulfaton memperkenalkan amalan-amalan Muhammadiyah. Tokoh lainnya Bapak Muh. Zuhud  berasal dari Mbrosot. Pada tahun 1955, amalan-amalan Muhammadiyah mulai disebarkan oleh mereka bersama den­gan orang Masyumi, seperti sholat tarawih 11 rakaat dilaksanakan di rumah Bapak Zuhud dengan jumlah Rakaat 11 dengan jumlah jamaah kurang lebih 10 jamaah putra dan putri, sholat Ied dilakukan di halaman rumah Bapak Supangat beliau adalah Kepala Desa setempat semasa pas­ca kolonial Jepang di Kampung Suropati, Sapuran. Ketika sholat Ied seluruh keluar­ga berkumpul di depan halaman rumah. Dibiasakan juga mengamalkan Zakat yang diberikan ke warganya. Amilnya antara lain Bapak Zuhud, dan Bapak Muh Toyyib beliau Petugas Pencatat Akta Nikah dan juga kegiatan menyolatkan Jenazah. Sejak itul mulai ada simpatisan dari warga sekitar dan berkembanglah amal-amal Muhammadiyah, seperti kegiatan Zakat Fitrah yang dilaksanakan para pemuda sebagai panitia dan membagikannya kepada yang ber­hak menerimanya. Idul Adha dimulai dengan penyembelihan 1 ekor Kambing.

Pada tanggal 2 Oktober 1965 didirikan Ranting Muhammadiyah Sapuran, didukung dan disemangati oleh Muhammadiyah Cabang Kertek antara lain : Bapak Ahmad Amzat, dan Putranya, dimeriahkan oleh drumband berjalan dari Kertek dan menaiki bus sampai kelurahan Sapuran, bertempat di Balai Desa. Peresmian pendirian Muhammadiyah didatangi Sekretaris Daerah Bapak Kadir Maksum, dan beberapa pengurus lainnya. Acara tersebut diketuai oleh Bapak Su­trisno (Mantri Hewan) dengan anggota panitia antara lain Bapak Mu­showwir, Bapak Muh Zuhud, Bapak Muh Toyyib, Bapak Kartowigarso dan Bapak Edi Pranoto (Pedagang).

Ranting Muhammadiyah Sapuran semakin berkembang karena dukungan dari Bapak Lurah Supangat, sholat tarawih yang semula dirumah kecil berpindah di rumah yang besar milik Bapak Lurah Supangat, pengajian malam selasa yang rutin dilaksnakan sampai sekarang dari generasi ke generasi. Be­lum ada AUM yang didirikan. Pada tahun 1966 dengan dukungan dari Bapak Isro’I dari Muhammadiyah Kertek dan Bapak Ma’ful dari Setieng didirikan Madra­sah Wajib Belajar (MWB), dengan mengadakan pengajian akbar oleh Bapak Sugiyanto Al-Gontory. Pada awalnya madrasah tersebut hanya Bapak Zulfaton yang menjadi gu­runya, kemudian ditambah oleh Bapak Masngat asal Banjarnegara yang pemer­intah Wonosobo.

Atas dukungan dari banyak pihak didirikan Cabang Muhammadiyah Sapuran dirumah bapak Pangat. Dalam proses pembentukan Cabang untuk memenuhi persyaratan sebuah Cabang dibentuklah terlebih dahulu Ranting yaitu di Marongsari dan Pecekelan. Ketua Cabang yang pertama Bapak Sutrisno, Sekretaris Bapak Zuhud Bendahara Bapak Supangat, dan pemuda yang terlibat antara lain Bapak Mulyatno, Bapak Bejo (guru bahasa inggris) dan Bapak Kusyanto (pemuda dari Yogyakarta). Sekitar tahun 1970 mendirikan SMP Muhammadiyah Sapuran dengan meminjam rumah-rumah warga untuk ruang kelas, lambat laun, guru dan siswa semakin berkembang dan menjuarai berbagai kompetisi atau perlombaan, hingga ada siswa yang berasal dari luar Sapuran seperti dari Kepil. Amal Usaha Berikutnya adalah Pendirian TK ‘Aisyiah. Bapak Isro’i mencari tamatan Mu’alimmat Yogyakarta untuk menjadikan Guru di Sekolah tersebut. Akhirnya datang 2 orang guru yang sementara menginap di rumah Bapak Pangat.

Dalam perkembangannya Cabang Sapuran bertambah Rantingnya yaitu Ranting Kyuni Desa Boboran dengan warga desa  didominasi oleh orang yang ‘awam’ dalam agama Islam dan Nasrani. Daerah Kyuni tersebut sangatlah potensi­al dengan hasil sumber daya Alam Kopi dan Cengkehnya. Berdirinya Mu­hammadiyah di Kyuni pada tahun 1990 cukup menarik dengan datangnya Bapak Teguh Ridwan yang mengisi Muludan dengan dagelan dan lelucon mereka sehingga jamaah merasa terhibur. Karena ceramahnya menghibur Bapak Teguh Ridwan sering diundang dan warga tahu bahwa beliau Muhammadiyah, orang yang tidak suka kemudian menyebarkan hasutan bahwa Muhammadiyah adalah ‘kristen alus’, ‘islam wahabiyah’, dan lain-lain, akibatnya jamaah pengajian semakin berkurang. Namun justru memberikan hikmah untuk segera saja di bentuk Ranting Muhammadiyah biar lebih kuat maka didirikan PRM Kyuni Desa Bogoran, yang mengisi pengajian Bapak Mohammad Zaid, Pimpinan PDM Wonosobo yang saat itu sudah populer. Setelah itu berdiri Masjid Muhammadiyah di Kyuni dan Surodento Sapuran yang memiliki dua lantai, lantai pertama untuk TK. Sekarang Muhammadiyah Sapuran akan mendirikan Klinik PKU yang mendapa­tkan hibah dari keluarga Nasrani yang anak-anaknya beragama Islam semuanya dan pendirian Panti Asuhan dan Panti Jompo serta Pondok yang merupakan bantuan dari Timur Tengah besarannya kisaran 400 Juta yang didukung oleh seorang tokoh bernama Bapak Sukardi (karyawan UGM).

 Ketua PCM Sapuran pertama kali Bapak Sutrisno sekitar tahun 1981, kemudian Bapak Masyhuri (Kepala KUA Sapuran)  tahun 1991, selanjutnya Bapak Mulyatno selama 2 periode dari tahun 1996, kemudian pak Zulfaton dari tahun 2006, diteruskan Bapak Suyatno (Pengusaha Kayu) dari tahun 2011, dilanjutkan Bapak Suharto sampai dengan saat ini. Adapun reaksi masyarakat atas berdirinya PCM Sapuran tidak ada yang negatif karena para pendiri adalah orang-orang yang sangat disegani di Sapuran, justru yang jadi hambatan ketika masyarakat apriori (masa bodoh).

Perkembangan PCM setiap periode Kepemimpinan : 1). Periode 1966-1970 (Ketua : Bapak Sutrisno) awal berdiri Cabang sudah ada 2 Ranting yaitu Ranting Marongsari dan Ranting Sapuran. Sedangkan AUM yang sudah berdiri MIM Ma­rongsari tahun 1962, dulu bernama MWB. Menyusul tahun 1970 berdiri TK ABA Sapuran. 2). Periode 1970-1980 (Ketua : Bapak Muhammad Toyib) sampai akhir masa jabatan belum bisa berdiri Ranting baru namun bisa mendirikan AUM baru yaitu SMP Muhammadiyah Sapuran tahun 1971 dan mendapatkan ijin operasional tahun 1979. 3). Periode 1980-1990 (Ketua : Bapak H. Mashuri, BA) berdiri Ranting baru yaitu Ranting Pecekelan pada tahun 1987. 4). Periode 1990-2000 (Ketua : H. Mulyatno, BA) ada tambahan 1 AUM dan 1 Ranting yaitu TK ABA Marongsari tahun 1994 dan Ranting Kyuni tahun 1997. 5). Periode 2000-2005 (Ketua Bapak H. Zulfaton, BA) berdiri AUM baru yaitu TK ABA Pecekelan tahun 2002. 6). Periode 2005-2015 (Ketua Bapak H. Suyatno, CH) Ranting Sapuran mengalami perubah­an dengan adanya jangkauan wilayah yang luas, yaitu Ranting Sapuran Utara dan Ranting Sapuran Selatan, selain itu juga berdiri Ranting baru yaitu Ranting Margira­hayu, sedangkan AUM yang berdiri adalah PAUD Az Zahra tahun 2014. 7). Periode 2015-sekarang (Ketua : H. Suharto, S.Pd) pada masa awal kepemimpinannya berdiri Ranting baru yaitu Ranting Sedayu, sedangkan AUM dalam proses : Klinik Prata­ma PKU Muhammadiyah Cabang Sapuran (pengerjaan Gedung) dan Panti Asuhan dan Pondok Lansia yang dipelopori oleh Ranting Muhammadiyah Sapuran Utara (pembangunan dalam proses). Semua AUM yang berdiri dari periode ke periode merupakan kerjasama antara PCM Sapuran dan PCA Sapuran.

Pengamalan paham Muhammadiyah tidak serta merta diterima terutama di desa-desa, masih menganggap Muhammadiyah ‘Agama Baru’ sehingga muncul penolakan tetapi tidak terus terang dalam bentuk intimidasi kepada simpatisan dengan dalih kalau ikut Muhammadiyah nanti meninggal dikubur tidak ada acara selamatan seperti meninggalnya hewan. Namun lambat laun dengan dakwah nyata misal pembagian daging qurban, sunatan massal dan kegiatan sosial yang lain, masyarakat sedikit tahu tentang Muhammadiyah dan sekarang sudah saling menghormati.

 

 

@Rudyspramz120723

 

 

 


Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website