Kalikajar - Persyarikatan Muhammadiyah

Kalikajar
Kalikajar
.: Kembali ke PDM Kabupaten Wonosobo

Homepage

Sejarah Muhammadiyah Cabang Kalikajar

                                        Muhammadiyah menjadi Nama Yayasan MWB Milik Masyumi

 

Muhammadiyah Cabang Kalikajar berlokasi di Kecamatan Kalikajar dengan batas wilayah sebelah barat : Kecamatan Selomerto, sebelah timur : Parakan/Kledung, sebelah utara : Kecamatan Kertek, sebelah selatan : Kecamatan Sapuran. Berdiri pada tahun 1960,  memiliki 7 Ranting dari 4 Desa, telah memiliki ortom : ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, IPM telah memiliki Amal Usaha : MIM Kalikajar, MIM Mungkung, MIM 1 Garung Butuh, MIM 2 Garung Butuh, MTs Muhammadiyah dan Pondok MBI di Garung Butuh, adapun tokoh-tokoh pendirinya M. Qulyubi (Kyai/Imam/Kaum Kampung Kalikajar aktivis Masyumi, Mas’ud Effendi (Pegawai Depag, aktifis Masyumi), Bapak Djaelani Hadi Utomo (Mantri Polisi Kalikajar, aktifis Masyumi), Abu Rosyid, Basuki (pemuda muslim Kalikajar), Kyai. Sulaeman (Tokoh Masyumi yang membawa Masyumi ke Kalikajar). KH Ahmad Hamzat (Tokoh Islam dan Muhammadiyah Kertek), Saliman Mahmud (Mubaligh dari Muntilan).

 Sejarah berdirinya Muhammadiyah Cabang Kalikajar, setelah kemerdekaan, Kyai Sulaeman datang ke Kalikajar membawa Masyumi dan mengajak tokoh Islam Kalikajar masuk Masyumi, selain itu Kyai Sulaeman juga mengajak Saliman Mahmud seorang mubaligh dari Muntilan yang saat itu bertempat tinggal di Kertek untuk mengisi pengajian rutin di Kalikajar. Kemudian sekitar tahun 1958  Saliman Mahmud mendirikan Madrasah Diniyah yang kemudian berubah nama menjadi Madrasah Wajib Belajar (MWB). Dalam perkembangannya MWB perlu memiliki yayasan maka tokoh Masyumi Kalikajar menghubungi Muhammadiyah Kertek, bertemu dengan KH Ahmad Amjad dan meminta untuk membantu mendirikan Muhammadiyah di Kalikajar sebagai Yayasan MWB. Maka pada tahun 1960 berdirilah Muhammadiyah di Kalikajar yang masih menginduk ke Cabang Kertek. Kemudian membangun gedung Madrasah baru di Kampung Sumbersari Kalikajar ditanah wakaf masjid Sumbersari.

  Kemunculan Muhammadiyah di Kalikajar tidak hanya untuk mengurusi Madrasah tapi juga mengamalkan ajaran IsIam sesuai paham Muhammadiyah, sehingga timbul rintangan dan ketidaksenangan atas berdirinya Muhammadiyah dengan sikap dan ucapan antara lain : Panitia zakat fitrah kenapa harus dibentuk ? yang baik itu yang sudah berjalan lewat Kyai dan Pak Kaum, Mengapa sholat ied kok di lapangan ? kan banyak kotoran kuda, kerbau, kambing, najis itu tidak syah yang baik ya di masjid, kemusryikan dengan berbagai bentuk merajalela di warga sekitar Muhammadiyah dengan terang-terangan, semua dihadapi dengan sabar dan terus dakwah amar ma’ruf nahi munkar, memberi contoh dengan amalan dan akhlaq yang baik, menyantuni masyarakat yang membutuhkan sehingga rintangan bisa dihadapi dengan baik dan akhirnya sekarang paham Muhammadiyah sudah bisa diterima oleh masyarakat.

  Perkembangan periode awal mendirikan MIM Kalikajar, MIM Mungkung, MIM Garung Butuh. Pada periode keeemimpinan KH Ahmad Amjad, membangun gedung madrasah dan memperkuat kemuhammadiyahan warga Muhammadiyah dengan mengundang pengajian .di Kertek secara dijemput dengan mobil. Pada periode Saliman Mahmud : mendirikan PGA 4 tahun. Pada periode Sunarto mendirikan Mts di Garung Butuh dan pada periode sekarang, Yunani mendirikan Pondok MBI.

 


Sumber : Buku 'Sinar Sang Surya di Bumi Asri' Rekam Jejak Gerakan Muhammadiyah di Wonosobo, TP2SM Wsb, April 2023 


Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website