PDM Kabupaten Wonosobo - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Wonosobo
.: Home > Berita > MUJAHIDIN 1912 KEMBALI BELA ISLAM DAN ULAMA KE JAKARTA

Homepage

MUJAHIDIN 1912 KEMBALI BELA ISLAM DAN ULAMA KE JAKARTA

Senin, 11-02-2017
Dibaca: 661

Peserta aksi 112 menjelang keberangkatan di depan Masjid Alhuda Sudagaran Wonosobo( Doc.MPI)

MUHAMMADIYAH.OR.ID, WONOSOBO- Jum’at, 10 2017- Geliat pilkada DKI Jakarta telah menorehkan sejarah besar atas bangsa ini dimulai pernyataan petahana Basuki Tjahya Purnama alias Ahok yang menyinggung alqur’an Surat Almaidah ayat 51 pada kunjungan kerjanya di kepulaun seribu. Reaksi ummat islam sungguh diluar dugaan dan dengannya menyadarkan ummat atas krisis pemahaman keagamaan di kalangan muslim itu sendiri sehingga Allah membukakan jalan bagi ummat untuk kembali bersatu jika syariat ingin ditegakkan.

Hari sabtu 11 pebruari 2017 melalui Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia kembali mengadakan aksi di jakarta sebagai imbas dari pernyataan Ahok yang sudah dijadikan tersangka dipersidangan yang dinilai telah menghina KH. Ma’ruf Amin ketua MUI sehingga ummat kebali tersulit untuk mengadakan aksi meski pemerintah melalui kapolda metro telah memperingatkan untuk tidak dilakukan.

Pemuda Muhammadiyah Wonosobo melalui Mujahid 1912 ( Mengambil tahun berdirinya Muhammadiyah ) memberangkatkan 100 personil dengan dua armada bis.

Hakim Yahya selaku imam dalam wawancara singkatnya via telephone dengan MUHAMMADIYAH.OR.ID menyampaikan bahwa yang pertama,  keberangkatan mereka ke jakarta adalah murni tulus karena Allah dengan tujuan membela Ulama yang telah dinistakan, kalau bukan kita yang melakukan lantas siapa lagi. Yang kedua, belajar dari pengalaman sejarah dimana munculnya PKI dengan ideologinya berawal dari fitnah dan kebencian terhadap ulama, dan saat ini dengan merebaknya ujaran kebencian terhadap para alim ulama merupakan ada indikasi akan bangkitnya paham PKI sehingga Pemuda Muhammadiyah akan terus mengawal Marwah dan martabat Ulama sampai kapanpun karena dengan ulama lah akan berlangsung ajaran islam yang di ridhoi Allah SWT.

Peserta aksi dengan ikat kepala khusus, Hakim Yahya sebelah kanan sebagai Imam aksi( Doc.MPI )

Lebih lanjut Dia menyayangkan Pimpinan Muhammadiyah yang memberi pernyataan untuk tidak melakukan aksi ini, karena Muhammadiyah seharusnya menjadi yang terdepan dalam rangka membela ummat dan ulama, akan tetapi dia menyadari bahwa apa yang di sampaikan pimpinan pusat dalam koridor meredam gejolak dimasyarakat dan ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengambil mudhorot yang lebih kecil.

Selain itu di depan pendopo kabupaten, masa dari Indonesian Islamic Bisnis Forum (IIBF ) juga menggelar koordinasi terkait keberangkatan ke jakarta, Dandim Wonosobo memberikan himbauan untuk terus dalam satu barisan dalam aksi esok hari, jangan mudah terprovokasi sehingga melakukan hal-hal yang melawan hukum dan kepada kordinator untuk selalu setiap saat mengecek jumlah anggota serta waspada akan adanya penyusup diantara mereka.

Saat ditemui MUHAMMADIYAH.OR.ID Muhammad Amin selaku Imam jama’ah menyampaikan bahwa aksi ini merupakan murni panggilan hati dan ini tidak bisa dibatasi perwilayah ataupun ormas, sedangkan pendanaan aksi ini juga murni dari swadaya peserta aksi dan tidak ada donatur khusus yang mensupport mereka. ( Aro-MPI )

 


Tags: Bela Ulama, Aksi 112, Wonosobo
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Lokal



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website